Jangan Bersedih, Alloh Bersama Kita



“Ujian dari Alloh, tak ubahnya anak tangga yang bertingkat-tingkat. Tiap satu anak tangga dinaiki, datang dari bawah suatu pukulan hebat mengenai tubuh orang yang mendaki. Kalau tanganya kuat bergantung, kalau kakinya kuat berpijak, dan kalau akal pikirannya tetap waspada, pukulan itu malah akan mendorong dan menaikkannya ke anak tangga yang lebih tinggi” (Buya Hamka).

Dalam hidup, kadang kita terjatuh. Harapan yang kita miliki seakan lepas dari genggaman, impian yang kita punya seperti menguap begitu saja. Hati kita terasa sakit, jauh lebih sakit dibandingkan tubuh yang terpelanting dari tempat yang tinggi. Saat itu, kesabaran kita benar-benar diuji.

Jangan bersedih. Alloh itu Mahaluas kasih sayangnya. Dia tidak akan menguji hamba-Nya kecuali ingin melihatnya ingat, mengadu, dan memohon kepada-Nya. Alloh tidak akan menguji kita, kecuali Dia tahu bahwa kita mampu melewatinya.

Jangan bersedih. Ujian adalah salah satu bukti cinta-Nya kepada kita. Alloh menguji kita agar kita kuat dan semakin mulia dimata-Nya. Alloh menguji kita agar kita agar dosa-dosa kita berguguran karena keteguhan hati dan usaha kita mengatasinya.

La tahzan, innallaha ma’ana, jangan bersedih, Alloh bersama kita.
Tangisan kita akan digantikan dengan senyuman. Kegelisahan kita akan diubah menjadi kedamaian. Ketakutan kita akan ditukar dengan rasa aman. Sebab, setelah kesulitan ada kemudahan.

Kesedihan itu manusiawi. Namun, kesedihan tidak akan berdampak apapun, kecuali membuat pikiran kita tertutup terhadap kebaikan. Hanya kedekatan dengan Alloh dan percaya terhadap ketetapan-Nya yang bisa mengurai kusut hati kita.

@teladanrasul. 2014. Halaqah Cinta. Jakarta : QultumMedia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seruan Kerinduan

Kejujuran itu seperti Es Krim

Almamater ~ Taufiq Ismail