Coretan Tinta, Seruan Kerinduan

               Malu pada langit yang tiada hentinya mencaci , menertawai  , malu pada bumi yang tiada hentinya bergoyang seakaan mempermainkan . Tiada kata malu untuk negeri ini , telinga negeriku tak dapat mendengar tangis , rintihan rakyat, mata negeriku tak mau lagi melihat  mata anak -anak yang mengeluarkan air mata darah , hati negeriku tak lagi terenyuh ketika kami melihat negriku menangis.               Seakan tiada lagi kesejahteraan , keadilan , yang melindungi kami dari ganasnya roda kehidupan , yang semakin terasa melindas tubuh kami . Seakan tiada lagi pelindung di hari nanti ketika tubuh kami layu dan menjadi mati.                Negeriku menangis , kami menangis dan kami menangis ……..!!!melihat martabat negeriku di injak negeriku se...

aku pernah bermimpi menjadi pelangi di desaku ,, meronehkan berjuta warna didalamnya... desa kecil yang dalam ambang kefakuman... begitu banyak orang2 hebat di lahirkan di sana.. namun mereka meninggalkan desa ku yang ku cinta tanpa memberikan perubahan dan kemajuan.. justru mereka torehkan ilmu yang mereka dapat di kota besar yang sudah maju... wahai pejuang desaku sadarlah,, kalian dinanti untuk perubahan desa ini... desa ini membutuhkan kalian... desa ini membesarkan kalian mengharap kalian memberikan perubahan bukan meninggalkannya begitu saja.. aq mencoba belajar tentang desaku, yang kental akan pertaniannya... aku menapakkan kaki di fakultas pertanian ini karena sebelum aq meninggalkan tanah kelahiranku ini, aku mau memberi warna, keindahan, perubahan yang positif.. merubah paradigma bahwa orang desa itu juga bisa menuntut ilmu di perguruan tinggi... kita bisa.. jangan pernah berpendapat kalau pendidikan sma itu sudah cukup,,, karna ilmu itu tak akan pernah habis un...