Pak Tua di Ujung Fajar
di sudut jalan yang tiap kali kaki ini melintasi samar teramati oleh lekung mata yang sekejap menatap sesosok pak tua yang tengah mengais makanan sisa di pinggir jalan tiap kali menatap hati serasa bergetar sakit merasakannya apa salah pak tua itu hingga terbuang dijalanan ini mengais makanan yang tak seharusnya ia makan dimana anak dari pak tua itu ??? dimana istri dari pak tua itu ?? dimana saudara pak tua itu ?? apa dosanya hingga tega menelantarkan jiwa yang tak seharusnya menyayat pilu diujung fajar rasa hati ingin berbagi sedikit dari yang ku punyai namun rasa-rasanya tak sanggup ku mendekat ketakutan lebih mendominasi diri dibandingkan rasa kasihan (empati) dalam jiwaku apakah akalnya masih waras ??? ataukah pak tua itu tengah kehilanggan akal hingga terlantar seakan tak tau jalan hidupnya setiap ku melintasi jalan itu dan setiap ku menatap mata penuh sayu itu aku selalu berdo'a pada Rabb semesta alam semoga pak tua itu segera dipertemukan dengan kelua...