Pak Tua di Ujung Fajar

di sudut jalan yang tiap kali kaki ini melintasi
samar teramati oleh lekung mata yang sekejap menatap
sesosok pak tua yang tengah mengais makanan sisa di pinggir jalan

tiap kali menatap hati serasa bergetar
sakit merasakannya
apa salah pak tua itu hingga terbuang dijalanan ini
mengais makanan yang tak seharusnya ia makan
dimana anak dari pak tua itu ???
dimana istri dari pak tua itu ??
dimana saudara pak tua itu ??
apa dosanya hingga tega menelantarkan jiwa
yang tak seharusnya menyayat pilu diujung fajar

rasa hati ingin berbagi sedikit dari yang ku punyai
namun rasa-rasanya tak sanggup ku mendekat
ketakutan lebih mendominasi diri dibandingkan rasa kasihan (empati) dalam jiwaku
apakah akalnya masih waras ???
ataukah pak tua itu tengah kehilanggan akal hingga terlantar seakan tak tau jalan hidupnya

setiap ku melintasi jalan itu
dan setiap ku menatap mata penuh sayu itu
aku selalu berdo'a pada Rabb semesta alam
semoga pak tua itu segera dipertemukan dengan keluarganya
semoga segera dirawat dan segera tersembuhkan
penat dijiwanya, lemah psikisnya, dan kembali pada jiwanya
pada akalnya, hingga dia mampu untuk kembali bersujud pada_Mu ya Rabb
Aamiin :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seruan Kerinduan

Kejujuran itu seperti Es Krim

Almamater ~ Taufiq Ismail