Postingan

Menampilkan postingan dari September 7, 2014

GEJOLAK TANYA DALAM HENING

Oleh: Nida Asywaq (nama pena) Perlahan segala tanya menyeruak Merasuki jiwa dengan penuh gejolak Sunyinya malam mulai menyapaku dalam gempita Ku coba berdiskusi dengannya Apa yang terjadi dengan hati ? jiwa membuka dialog sepi Hening yang menghantarkanku tuk menafsirkan kata Hei, jiwa yang kosong... kenapa engkau masih saja sendiri? Apa kau tak rasa resah gelisah dalam dadamu ? Aku tak pernah merasa sendiri dalam sepi ini DIA, sang pemilik hidup masih setia menemani Selalu ada dimana titik kesunyian itu tengah diujung kegelisahan Menanti hati berbincang kepada-Nya dalam do’a Tak kan kubiarkan sepi ini merantai hari-hariku Meracuni setiap refleksi keheningan jiwa Tak kan kuratapi lagi kesendirianku Keyakinanku pada-Nya membuatku tenang                                   ...

Bingkisan Kamuflase Cinta

Oleh: Nida Asywaq (nama pena) Hati yang tergadaikan Hanya mencipta sebuah kepalsuan Noda-noda bias rasa itu seakan tersamar Mulai menutup katup hati yang tengah terpikat Perang batin yang menjelma masih terasa Menjadikan benci itu kembali menyeruak Jiwa mencoba menelisik Menautkan rasa yang termiliki Namun, Dalam diam itu kutemui dusta yang tersimpan rapi Saat rasa hanyalah sebuah kamuflase belaka Seakan terkemas sempurna dalam bingkai permainan Saat kepalsuan mulai merekah dalam hening Pernahkah engkau merasai, ada jiwa yang meratap pilu Terasa hampa karna hati tak lagi bersua Kesemuan silih berganti Mempermainkan sang pemilik hati Mencoba menelaah lebih dalam sebuah asa Namun yang kutemui tetaplah kamuflase cinta tak bertepi (Surakarta, 29 April 2014)   Salah satu naskah puisi terpilih dalam event "kamuflase" yang diselenggarakan dan diterbitkan oleh Pena House

BERSELIMUT RINDU

Oleh : Nida Asywaq (nama pena) Bisikan rindu penuh misteri Tersimpan rapi pada lorong tergelap Kini mencipta rasa tiada berujung Sepi senyap dalam relung hati terdalam Menyimpan tanda tanya besar Perasaan apa kini ku pendam dalam-dalam ? Kenapa raga seakan kehilangan jiwa Yang selama ini bersemayam penuh harap Seperti ruang kosong tak berpenghuni Kerinduan tengah memenjarakan rasa dalam batinku Rindu akan keteduhan hati Juga tutur kata penuh irama dengan tatanan indah Ku titipkan rasa rindu dalam setiap lantunan do’aku Seperti belengu yang kian memberontak Menahan segala tangis penuh kerinduan Namun seakan alam tak perpihak dengan keinginan hati Semua bersatu membalas penuh ketidakadilan Aku memendam rasa ini dalam dekapan rindu Seakan terkemas rapi dalam kotak kalbu Akankah sang hati merasa getaran rindu di jiwaku ( Surakarta, 11 Februari 2014 ) Salah satu puisi yang lolos sebagai kontributor event "rindu rahasia" yang diterbi...