Nida Asyiwaq_2015



Jika dengan mengenalnya, aku dapat lebih mendekatkan diri pada Allah. Maka kenalkanlah aku lebih dekat lagi. Supaya keimananku pada Rabbku lebih dekat. Karena aku ingin mencintai hamba untuk mendapatkan Ridho dari Allah semata (Nida Asyiwaq, 31/1/2015).

Allah maha membolak-balikkan hati, maka teguhkan hatiku, untuk terus dan tetap istiqomah dijalan-Mu (Nida Asyiwaq 30/6/2015).

Rahasia sang waktu, mampu merubah rasa yang biasa menjadi luar biasa (Nida Asyiwaq 14/9/15)

Aku akan tetap bertahan, meskipun orang yang aku pertahankan memperjuangkan aku atau tidak (Nida Asyiwaq 14/9/15).

Beri aku kesempatan untuk menjelaskan rasa yang sulit aku mengerti ini. Aku tersiksa oleh apa yang aku rasai saat ini. Perasaan yang aneh. Entah sejak kapan dia mulai menguasai aku. Rasa yang antah berantah (Nida Asyiwaq 14/9/15).

Sepertinya aku harus menyalakan kembali api pada sumbu kompor agar dapat menghangatkan keyakinanmu untuk melangkah kedepan (Nida Asyiwaq 10/11/15).

Kembali menemukan obyek menulis... dia dengan sikap kekanak-kanakan yang manja. Justru dia yang pada akhinya membangkitkan naluri dan intuisi ku... kekonyolannya sering membuatku terinspirasi ingin kembali menulis. Bukan lagi tulisan penuh goresan luka, bukan juga torehan yang menggores hati hingga harus menguras air mata. Tulisan haru mungkin masih akan mewarnainya.

Begitu mudahnya pribadi ini rapat sekali menyimpan perasaan suka, nyaman dan bahagia. Tapi mudah sekali diri ini mengungkapkan juga mengekspresikan ketidaksukaan, kemarahan, juga kebencian. Sehingga sering kali kata-kata yang justru menyakiti hati-hati itu harus keluar dari mulut yang harusnya bisa bermanis ria.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seruan Kerinduan

Kejujuran itu seperti Es Krim

Almamater ~ Taufiq Ismail