Monolog Hati by Pena House







Telah Terbit! Pembelian 10 buku gratis ongkir ke seluruh Indonesia.

Monolog Hati
Copyright © 2014 by Jay Wijayanti, Imam Apriansyah, Kans’ Zein Basry, Hastira Soekardi,dkk.
vii + 110 hlm. ; 13 x 19 cm

Editing Aksara : Lavira Az-Zahra.
Setting dan Layout : Lavira Az-Zahra.
Design : Lavira Az-Zahra dan Jay Wijayanti.
ISBN : 978-602-70149-8-5.

Cetakan Pertama, Mei 2014.
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Diterbitkan Oleh :
Pena House
Jalan KNPI Gg. Cendrawasih, Bangkle, Blora
Jawa Tengah - 58200
Phone : 08995718264
Email : azzahra.house834@gmail.com
Website : www.penahouseagency.blogspot.com

Harga :
Umum : 40.000
Penulis : 35.000

PEMESANAN : via sms atau whatsapp.
MH_Nama_Alamat_Jumlah Buku.
Kirim ke 08995718264.

Sinopsis :
Monolog hati, sebuah buku yang telah mengantarkan pembaca pada sebuah diskusi kehidupan. Namun, diskusi dengan diri sendiri, lewat sucinya hati.
Dari ketegaran jiwa yang terus mengejar arti, bertaut harapan pasti, meski belum menemukan bayangan nyata. Segala makna telah mempunyai hakikatnya sendiri.
Aksara mengalir, berupa tangis deras, sunyi mengantarkan ke dimensi masa-masa terlewati menjadi perenungan bagi para penulis buku ini. Hati yang berdiskusi dengan Rabbnya,
Kepada Nabinya, orang tuanya, dan teruntuk kekasih atau pujaan hati semata.
Cinta melandasi semua impian dari tiap desah bibir yang membeku.
Semua ditulis lewat goresan kejujuran, diungkapkan dengan tinta keikhlasan, di atas indahnya tiap lembar halamannya.
Hening, sunyi, dan sendiri, menjadi moment berharga bagi setiap insan saat mencurahkan segala beban hati dan pikirannya. Pada saat nurani menemukan titik terang cahayaNya,
Hingga perenungan dari kesadaran diri bila suatu ketika berpulang pada Ilahi.
Monolog Hati, goresan penyempurna kekurangan dan situasi setiap insan dalam menumpahkan tangisnya lewat sajak-sajak pengharapan yang sederhana.

Daftar karya dan nama-nama kontributor :
1. Kututup Malam dengan Hamdalah (Dadi Sopandi)
2. Lelehan Zamrud Sunyi (Barep pangestu)
3. Teman Sunyiku (Akhmad Janan Nurul Abha)
4. Cepatlah kau Pergi (Letnan Kimi)
5. Berdiskusi Dalam Sunyi (Anna Rosdiana)
6. Aku dan Sunyi (Andi Hikmah Jum)
7. Hologram hati (Siti Rahmah Istiqomah)
8. Hampa Berteman Sunyi (Natasa Puji Kokasih)
9. Merangkum Sepi (Sofia HD)
10. Kembali: Mencecap Sunyi (Anggi Putri)
11. Cinta, Ilusi, dan Mimpi (Nuruz Zakiyah)
12. Sunyi Datang Lagi (Rahmania Ananda Putri Agusta)
13. Berteman Sunyi (Rikuba)
14. Aku, Malam, dan Sunyi (Noval Irmawan)
15. Risalah Kerinduan (Adinda Iik Zakiah)
16. Ketika Sunyi berbisik (Ahmad Solihin)
17. Kamu Mendengar (Nenny Makmun)
18. Serpihan Senyap (Mutiara Sakha)
19. Dalam Kesunyian Hati (Askar marlindo)
20. Bergulat Dalam Rasa (Aneke Putri Kumala Dewi)
21. Merindu Bersama Sunyi (Naila Syafitri)
22. Mengumpat Waktu (Ena Komalasari)
23. Merenda Sunyi di Ceruk Matamu Bersayap Belati (Rusdi El Umar)
24. Perempuan Tanpa Bunga (Andrian Eksa)
25. Sunyi MenghadirkanNya (Meilani Ambarwati)
26. Romansa Kegundahan (Audi Harahap)
27. Saat Sunyi, Mati (Ryan P. Putra)
28. Bersama Sang Bayu (Nurmalinda Davinly)
29. Aku dan Kesunyianku (Novel)
30. Pada Malam Aku Bercerita (Muhammad Pajri)
31. Terpaku Terpenjara Sepi (Feli Natar)
32. Duduk dan Bertanya (Yoyok Siswantoro)
33. Bersama Sunyi (Ulfa Wulandari)
34. Ilalang Berbisik Rindu (M. Alwi Alfatihah)
35. Jeritan Malam (Arfida Ulfa)
36. Andai mati (Anas Regandhi)
37. Rahasia (Ilham Mustafa)
38. Sha (Khair Khairuddin Lubis)
39. Ruang Sepi (Suaib S. La Rumakkaq)
40. Menantang Sunyi (Sekar Kinanti Tistiana)
41. Pada Sunyi Aku Titipkan Rindu (Rifki Affandi Muslim)
42. Ada yang Berbisik (Afiyah Hawada)
43. Munajat Sunyi (Ukhtyan Muhibbah Firdaus)
44. Perempuan yang Dirinya Ada di Mataku (Kans’ Zein Basry)
45. Malam (Sika Indriyawati)
46. Sebelas Purnama Bersama Sunyi (Siska Dwyta)
47. Kepingan Kesetiaan (Amrina Rosyada)
48. Kesunyian (Farisya Latief)
49. Rahasia Sunyi (Dessy Amelia Herianti)
50. Mengeja Cinta Pada Sunyi Sembilan (Asep Awaludin)
51. Kesunyian Hati (Dwiyani Setiowati)
52. Aku dan Mosaikku (Zakiyah Nafsi)
53. Gejolak Tanya dalam Hening (Ida Rahmawati)
54. Kembali Bersama Hening (Jazmina Shofiya)
55. Isah Kita (Luqyana Dahlia)
56. Rumah Sunyi (Lolitha Pelamonia)
57. Putri Kesunyian (Siti Qomariyah)
58. Puisi-puisi Sunyi (Farida Sundari)
59. Sajak Perempuan dan Kesunyiannya (Asih Sujariyah)
60. Harapku (Nurul El Fitroh)
61. Selepas Ia Pergi (Lenni Ika Wahyudiasti)
62. Dialog Tunggal (Isnani Qistiyah)
63. Elegi Kesunyian (Husada Tsalitsa Mardiansyah)
64. Dalam Sunyi terinstimewa (Dwi Risqiana)
65. Aku dan Jiwaku (Liyan Altafunnisa)
66. Jeruji Kehidupan (Hastira Soekardi)
67. Senyap Bersamamu (Meykke Santoso)
68. Bayang Malam yang Tak Lepas Darimu (Vicio Rizky Damar)
69. Kesunyian Diri (Beny Firmansyah)
70. Testamen Sunyi (Imeylda Afyolanda)
71. Aku dan kesunyian Kini (Imam Apriansyah)
72. Selepas Kepergianmu (Shry David)
73. Kesunyian (Mbak Sowiyah)
74. Dalam Sepi Berbicara pada Sunyi (A. M. Mulyadi)
75. Hutang Cinta Dibayar Nestapa (Anggi Far)
76. Menggenggam Sepi (Eka Safria P. A)
77. Seandung Sunyi (Haryanto, M. Pd)
78. Tanyaku Pada Sunyi (Khusnul Fatonah)
79. Dilema (Day Namja)
80. Elegi di Kelam Sunyi (Devi Pinasti Mumpuni)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seruan Kerinduan

Makna sebuah nama yang hingga kini masih terpatri dalam hati yang terdalam. Melekat, mengikat dan melilitkan ingatan tentang seseorang. Nida Asywaq, nama pena yang selalu aku sematkan bersama tulisan yang aku cipta. Awalnya aku lebih percaya diri ketika menyertakan namaku yang sesungguhnya. Namun lama kelamaan aku merasa kalau sebuah karya terkadang perlu untuk dilindungi karena beberapa alasan. Nida Asywaq berasal dari bahasa arab, nida yang berarti seruan sedangkan asywaq bermakna kerinduan. Seruan kerinduan seorang sahabat yang hingga kini masih tersiksa batinnya dalam sebuah lorong kepedihan. Sahabat sejati yang sedari 19 tahun lebih membersamai hingga akhirnya maut yang memisahkan. Nida merupakan gabungan nama depan dari kami. Ya...,, aku dan dirinya yang kini tengah terpisahkan oleh dimensi ruang dan waktu. 19 tahun bersama membuat kita merasa bukan lagi seperti sahabat namun juga sudah seperti saudara kandung, tempat berbagi suka dan duka juga saling melindungi, pedul...
Baca selengkapnya

Kejujuran itu seperti Es Krim

Kejujuran itu seperti es krim kalau tidak dilahap bakalan cepat meleleh hilang ditelan hawa panas bisep ditangan itukan otot fisik nah kejujuran itu otot mental dan otot harus dilatih terus biar kuat untuk hari ini latihan kejujuran ku jujur pada diri sendiri aku takut… takut kalo intuisiku mengenai banyak hal selama ini salah aku takut… takut kaloku bangun besok matahari ga muncul ditimur atau gimana kalo ku bangun besok dan aku baru tahu kalao kalau hati bisa salah… puisi dari film Andai Ia Tahu
Baca selengkapnya

Almamater ~ Taufiq Ismail

Di depan gerbangmu tua pada hari ini Kami menyilangkan tangan ke dada kiri Tegak tengadah menatap bangunanmu Genteng hitam dan dinding kusam Berlumut waktu Untuk kali penghabisan Marilah kita kenangkan tahun-tahun dahulu Hari-hari kuliah di ruang fisika Mengantuk pada pagi cericit burung gereja Praktikum Padang percobaan Praktek daerah Corong anastesi dan kilau skalpel di kamar bedah Suara-suara menjalar sepanjang gang Suara pasien yang pertama kali kujamah Di aula ini, aula yang semakin kecil Kita beragitasi, berpesta dan berkencan Melupakan sengitnya ujian, tekanan gurubesar Melepaskannya pada hari-hari perpeloncoan Pada filem dan musik yang murahan Ya, kita sesekali butuh juga konser yang baik Drama Sophocles, Chekov atau ‘Jas Panjang Pesanan’ Memperdebatkan politik, Tuhan dan para negarawan Tentang filsafat, perempuan serta peperangan Bayang benua abad dahulu lewat abad yang kini Di manakah kau sekarang berdiri? Di abad ini Dan bersyukurlah karena lew...
Baca selengkapnya