Dengan Puisi, Aku ~ Taufiq Ismail

Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti


Dengan puisi aku bercinta
Berbatas cakrawala


Dengan puisi aku mengenang
Keabadian Yang Akan Datang


Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris


Dengan puisi aku mengutuk
Nafas zaman yang busuk


Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya.


(Taufiq ismail, 1965)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seruan Kerinduan

Kejujuran itu seperti Es Krim

Almamater ~ Taufiq Ismail