Postingan

Bahagia yang terampas

Teruntuk kamu Kamu yang pernah datang dalam kehidupanku tanpa undangan Teruntuk kamu yang pergi dari hidupku tanpa berpamitan Begitukah etika yang seharusnya kamu tunjukan? Bukankan kamu paham akan psikologi? Bukankah dulu aq yang selalu kamu uji coba saat mendalami karakter orang Aku masih ingat, begitu banyak pertanyaan kau ajukan. Namun dengan penutup yang tak menyenangkan. Aku berusaha abai... Namun semua terlanjur membekas Dulu kamu yang terus meyakinkan raguku Dulu kamu yang selalu menyuguhiku manisnya janji-janji Aku selalu abai , tapi ibarat karang yang terus tergerus ombak Abai ku terkikis dan percayaku mulai terbangun, hingga sebuah harap ku bangun dalam hati yang terdalam Namun yang tertinggal hanyalah ampas kopi yang pait Aku tau saat ini kamu sudah bahagia dengan orang lain yang tak pernah ku tau siapa dia, Namun masih ingatkah kamu denganku? Wanita yang pernah kau beri janji namun kini dia terjebak dalam kesakitan tiada bertepi Bahkan wanita itu terus...

Menjadi Lebih Baik, Agar selalu ditolong Allah (Umar Hidayat)

Kadang, runyamnya kehidupan lebih sering didominasi oleh faktor internal. Akan menjadi bahaya jika ketidakmampuan mengelola diri telah menguasai diri kita. Tidak akan sampai tujuan bila ternyata kita masih jalan di tempat. Harapan itu tetap ada sepanjang Allah yang kita jadikan penolongnya. Bencana terbesar bagi kita adalah ketika Allah telah memberi kita kesempatan yang sama untuk berbuat baik, tapi kita lebih memilih berbuat buruk dengan sadar. Melawan godaan disaat penderitaan menghampiri adalah perjuangan yang sulit. Akan tetapi, godaan untuk hanya menjadi manusia yang biasa-biasa saja itu jauh lebih sulit. Kegelisahan itu datang menguji. Apapun penyebabnya, maka kebahagiaan terasa dahsyat ketika kita mampu melewati masa-masa yang menggelisahkan itu. Karenanya , ketika datang kegelisahan, maka yakinlah akan ada kebahagiaan yang akan menggantikannya. Dan imanlah yang akan mengawal kita dalam menjalaninya. Tidak selamanya kegelisahan menghanyutkan kebahagiaan. Kegelisahan h...

November Berlalu Agustus Menyambut

November berlalu😌 Hey Agustus... 😒 Berapa hati telah engkau patahkan? Berapa luka telah engkau goreskan? Seberapa dalam paku harap engkau tancapkan? Seberapa manis glukosa yang kau suguhkan? Apakah itu yang bisa membuatmu puas menyembuhkan kecewamu? Apakah hal-hal seperti itu yang bisa membuatmu bangkit dari rasa sakit? Siapa yang mengecewakanmu? Siapa yang menyakitimu? Ya bisa jadi kaum hawa Tapi tidak bisa kemudian engkau membalaskan rasa kekesalanmu pada kaum hawa yang lainnya Yang tidak tau menau tentang kesakitanmu Mereka tidak selayaknya mendapatkan muntahan racun yang telah lama tertimbun dalam batinmu karena terinfeksi oleh kesakitan masa lalumu Kamu terlalu licik kali ini Pengecutmu adalah melangkah dan membiarkan korbanmu berjatuhan dalan ketidakjelasanmu Kelak kamu akan memahami kembali bahwa sekecil apapun bentuk balas dendam tidak akan pernah menjadi sikap yang terpuji

On a Journey (Desi Puspitasari)

Memangnya aku melarikan diri dari siapa? Aku hanya sedang menyibukkan diri. Saat itu musim gugur. Angin bertiup dingin dengan sedikit gelisah. Rasanya seperti ada yang salah , tetapi tidak tahu apa. Sehelai daun kering coklat bergulir pelan dijalan setapak. Bukan warna yang kontras , tetapi kau tau rasanya seperti... Seperti... Seperti apa ya? Rasanya seperti "sepi" Setiap orang yang datang pada akhirnya akan ditakdirkan pergi. Apa yang sedang kau cari? Apa yang kau hindari? Apa yang kau lakukan ketika kau sedang patah hati?  Selain menangis. Membaca buku. "Better read than sleep. Tidur hanya akan membuatku teringat akan hal-hal sedih maka bunuhlah dengan membaca. Toh aku bukanlah seorang penulis yang bisa mengendalikan tokoh-tokoh dalam ceritaku. Aku terlalu takut menghadapi kenyataan. Jangan pernah merasa sendirian bila sedang merasa sedih.

Bu Ibu Para Tetangga

Hai para tetangga? Apa sih sebenernya yang kalian mau? Apa sih salah aku sama kalian? Suka heran lho Begini salah begitu juga salah Semua-muanya dikomentari Mereka suka bilang hidup kok gak asik, temennya punya ini itu kok gak kepengen Temennya pada hutang bank kok sok-sokan gak ikutan Hello bu ibu para tetanggaku yang aku sayangi dan aku cintai Terimakasih lho sudah perhatian sama aku Terimakasih sudah peduli Hidup itu pilihan bu ibu Saya memang tidak suka "berhutang" Lebih baik saya menahan keinginan saya dari pada harus berhutang Saya lebih suka menabung kalau udah terkumpul baru beli apa sekiranya yang penting dan prioritas untuk saya Bukannya pelit untuk diri sendiri Cuma lebih memanage aja biar pengeluaran sebanding dengan pemasukan Saya lebih suka membeli sesuatu sesuai kemampuan saya dan saya tidak suka memaksakan diri untuk harus punya ini itu seperti teman-teman yang lain Itu salah satu prinsip hidup saya Jadi tolong hargai prinsip hidup o...

Sebuah Permohonan

Aku tau ini berat Aku harus pergi disaat semuanya serba nyaman untuk dijalani Saat hatiku sudah terlanjur jatuh mencintai apa yang aku kerjakan saat ini Tapi hidup adalah pilihan Pilihan untuk bertahan dan stuck atau melangkah dan berkembang Mumpung masih muda carilah pengalaman sebanyak-banyaknya. Carilah jaringan sebanyak-banyanya Carilah saudara sebanyak-banyaknya Perkuat dan perluaslah silaturahmi Insyallah Rizki-pun akan mengikuti atas izin Allah. Ketika panggilan hati sudah meraung Ikutilah kehendak hatimu Jangan kau ciderai dia Karena ketika kau mengikuti apa yang hatimu inginkan,  insyallah disitu kebahagiaan akan ikut menyertai. Mungkin ini adalah ujian dari Allah seberapa besar kamu mencintai dunia? Semua adalah pilihan Pilihanku adalah hijrah Maka temanilah langkah hijrahku Ku mohon

Berhati-hatilah

Berhati-hatilah Tahanlah ucapanmu Jika ucapan itu hanya akan menyakiti orang lain maka simpanlah saja Tuangkan pada kertas usang, lalu buanglah. Menahan diri dari menceritakan apapun kepada orang lain Karena tak semua orang bisa kita percaya Yang namanya teman atau sahabat juga manusia biasa, terkadang khilaf Maka berhati-hatilah saat bercerita Tahanlah untuk mengekspose kehidupanmu di sosial media Karena tak semua temanmu menyukainya Banyak yang penasaran dan "kepo" tentang hidup yang saat ini kita jalani bisa jadi itu salah satu bentuk perhatian mereka. Tapi alangkah lebih baiknya berhati-hatilah, karena tidak semua orang mampu memegang amanah mulut dengan baik. Kita tidak pernah tau hati dibalik senyum, sinis ataupun sikap biasa aja itu apakah sebuah ketulusan atau sebuah pengkhianatan. Maka berhati-hatilah. 😃