Terpenjara dalam Kebebasan



Terpenjara dalam rutinitas yang membunuh kreatifitas
Imajinasi bak melayang tanpa tertangkap oleh tulisan
Kata sekan beku tak bisa diucap pun diukir dalam kertas usang
Rasa terus bergejolak, memberontak, menginginkan sebuah kebebasan
Kebebasan berfikir, kebebasan berekspresi
Apa kini pendidikan punya nilai pengaruh yang tinggi dalam mengekang pola fikir
Keluarlah dari zona aman dan nyamanmu, lukis kanvas kehidupanmu dengan warna warni keceriaan
Lepaskan segala penat, penat yang terus mengerogoti otakmu tanpa kendali
Otakmu punya hak untuk merasai damai, sejuk dan bebas mengekspresikan apa yang difikirkan
Bukan justru terbelenggu oleh egoisme semata

Sragen, 18 September 2014
 Nida Aasywaq

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seruan Kerinduan

Kejujuran itu seperti Es Krim

Almamater ~ Taufiq Ismail