sebuah kegelisahan
merasakan apa yang mungkin "dia" rasakan

bukan karena kebodohannya
tapi karena kesabarannya, ketulusannya dan kesetiaannya
yang telah merapuhkan karang yang kokoh dalam hati ini
tapi disaat hati yang telah ia runtuhkan, tiba-tiba menghilang
senyap dan sepi seperti tak berpenghuni

berusaha mencari tau
namun semua membisu seakan alam memihak padanya
dan kini bersatu mulai membalas

aku mulai tersadar
dalam kata "dia" itu terkandung rakitan huruf yang mampu menyusun sebuah nama

pantas saja sering kali ku dengar pengibaratan kata "dia" disetiap perbincangan
ya ketidakpekaan dari seorang yang perasa itu sangat menyebalkan

aku baru menyadari semuanya
saat sepi mulai menyapaku
saat semakin menjauh.... dan jauh dari pandanganku
semakin kelabu yang ku tau
dan benar
itu sebuah kehilangan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seruan Kerinduan

Kejujuran itu seperti Es Krim

Almamater ~ Taufiq Ismail