aku terdiam menanti lambaian tangan yang kan mengenggam erat tanganku yang lemah ini
aku terdiam dalam bisunya kata, dan selalu berharap suaranya menyapaku dengan lembut
aku terdiam dalam tanya, mengapa dia ikut terdiam...
terdiam dalam tatapan tajam yang tak mampu aku melihat terlalu lama
sekilas ku lihat keletihan hatinya, beban berat yang ada padanya
namun aku hanya bisa merasakan kesakitannya saja
dan kenapa ku tak bisa meringankan bebannya
selalu kelemahanku yang memenjarakan aku untuk berbuat
ketidakpekaanku terhadapnya sungguh mematikan langkah tangan ini tuk merangkulnya

ya Rabb, aku menyayanginya...sahabatku
jujur aku merindukan keceriaan yang ada pada senyum mereka
tapi kenapa senyum itu tiba-tiba lenyap
aku merindukan kebersamaan disetiap gerak langkah kita
tapi kenapa satu per satu langkah kaki itu mulai berjalan sendiri
mulai berlari, ada yang terseok, ada yang terjatuh, ada yang terkena duri, ada yang berjalan datar
padahal jika kaki-kaki itu saling beriringan, sejalan, dan saling menpang satu sama lain
kaki itu lebih dari kuat tuk menuju tempat tujuan kita

namun memang tak bisa tuk disatukan
tujuan kaki itu tak bisa sejalan dengan visi dan misi individu yang ada pada diri masing-masing
ya inilah sisi negatif manusia, sisi ego "egois" pada masing-masing individu yang tak bisa tertahankan
akhirnya saling bertabrakan, saling menginjak, saling menerkam
dan ini sangat menyakitkan

entah apa yang ada dalam fikiran
hingga arti sebuah persahabatan itu begitu mudah rapuh dan hancur
entah apa yang ada dalam hati
hingga persahabatan ini kini saling melukai

ujian dalam persahabatan itu pasti adanya ketidak cocokan pemikiran
namun jika hati masih saling terpaut, perbedaan itu sebenarkan adalah suatu keindahan
seperti pelangi yang tak kan indah jika hanya satu warna

aku hanya bisa menulisakan apa yang kurasa
karna kutak bisa mengungkapkannya
aku juga tak kan mungkin memaksa jika tak ada keinginan untuk mendengar
cukup diam dalam tulisan, kutorekkan apa yang ada dihati ini
entah tulisan ini akan terbaca olehnya atau tidak
tapi dengan seperti ini setidaknya hatiku tak lagi terbebani

aku menyayangi kalian karena Allah...
semoga Allah selalu menyatukan kita dimanapun
tangisku menjadi saksi kesedihan yang ada dalam hati ini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seruan Kerinduan

Kejujuran itu seperti Es Krim

Almamater ~ Taufiq Ismail