Sesalku


Sobat aku merindukanmu
Begitu banyak hal yang tiba-tiba mengingatkanku tentangmu
Kota jogja penuh kenangan bersamamu
Menyusuri jalanan kota itu
Hujan disore hari
Mengingatkan aku akan 2kejadian yang tak terlupakan
Sengaja hujan-hujan dibawah derasnya butiran-butiran air yang turun dengan tekanan tinggi
Didepan rumahmu
Kau mengatakan “ayo temani aku menikmati hujan, tau gak air hujan ini mampu menggugurkan semua permasalahan yang ada dikepala” sambil menarik tanganku
Tanpa sengaja pula hujan disore hari menerjang saat kita dalam perjalanan
Kau memberiku jaket supaya aku tak merasakan kedinginan
Dengan semangatnya kamu lawan arah hujan yang datang
Semua isi rumahmu
Di depan rumah
Ku teringat saat kita nongkrong bareng
Saat siang hari ataupun saat malam hari
Kita menghabiskan waktu disitu
Ruang tengah
Mengingatkan aku
Kala kita nonton tivi bareng, makan bareng
Dikamar
Mengingatkan aku
Saat kita tidur bareng
Kebiasaan sebelum tidur adalaha curhat
Disitu aku banyak mendengarkan cerita darimu hingga aku tertidur lelap
Dan saat pagi datang komentarmu selalu
“tadi malem tidur duluan yaa,, sampai aku cerita panjang lebar gak ada yang dengerin”
Di dapur
Aku teringat saat kamu nyuci piring sambil teriak
“idaaaaa,,,, kesini_maenlah kerumahku...daripada Cuma mengurung diri dikamar...hhu”
Rumah sakit dimana kamu pernah dirawat
Dimana aku menyaksikan tubuhmu yang lemah tergeletak ditempat itu
Tubuhmu yang aku tak kuasa memandangnya
Kurus, tinggallah tulang dan kulit yang melekat
Berbeda, sangat berbeda saat beberapa bulan aku melihatmu
Tatapan mata yang entah kenapa seperti memelas
Aku hanya mampu menatap sebentar saja
Aku tak ingin mengeluarkan air mata ini dihadapanmu
Aku terus berpura-pura dengan wajah yang sumringah
Meski sebenarnya hatiku tengah menangis
Perih serasa teriris pedih
Kenapa harus seperti ini
kenapa aku tak pernah menghiraukan rengekanmu
yaa selama kamu sakit,
sering kali smsmu datang namun selalu saja terabaikan olehku
“ida, kamu dimana? Apa kamu tak ingin melihat kondisiku saat ini?”
“maaf mb aku masih sibuk praktikum, belum ada waktu buat ke jogja maaf yaa”
Beberapa hari setelah itu, aku ada acara kunjungan ke jogja,,,
Dan ada teman yang ngetag foto di fb....
Beberapa jam pasca itu
Hp berdering
“kamu habis dari jogja?? Kenapa kamu gak mampir nengokin aku?? Apa kamu udah gak peduli sama aku?”
“maaf mb kemaren aku ada kunjungan dan belum bisa mampir soalnya besug aku ada ujian pagi”
Beberapa hari, hampir 1minggu tak ada kabar... tiba-tiba sms datang
“ida, aku minta maaf ya kalo selama kita temenan aku punya salah sama kamu”
Deg deg serasa jantungku tiba-tiba berhenti berdetak
Langsung ku hubungi dia
“nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi”
Kenapa gak bisa ya “gumamku
Kucoba berkali-kali sampai akhirnya sms masuk
“maaf da aku lagi telvon hegar, 10 menit lagi telvon balik aja”
Oke 10 menit sudah aku telvon
Udah nyambung tapi kog gak ada suara yaaa”dalam hati bergumam
“Assalamualaikum..,, hello...hay...” berusaha menyapa dan memecahkan keheningan yang ada.
Aku hanya mendengarkan nafas yang mulai sesak... aku sedikit menangkap sendu tangisnya
Kemudian aku bertanya dalam kebingunganku
“kenapa mb... kenapa nangis?? Apa aku salah menelvonmu?? Kalo iya aku tutup saja....”
“gak da, kamu gak salah. Aku Cuma tak bisa berkata, aku sedih da.. dengan keadaanku sekarang...kaki kananku bengkak, aku gak bisa jalan lagi. Kalau mau kemana-mana aku harus digendong sama bapak”
Aku tertegun dan terdiam seribu bahasa, kini ku baru menyadari kenapa tadi dia terdiam lama, tiba-tiba tak terasa air mataku sudah jatuh berlinangan. Aku tak kuasa lagi mendengarkan rengekannya.
“mb sekarang dimana? Dijogja apa dirumah?” tanyaku
“aku dibantul da”
“lha kog dibantul? Ditempat budhemu?”
“iya aku dirawat di rumah sakit bantul”
“mb aku janji liburan nanti aku langsung jenguk ke jogja, insyallah januari awal aku ke jogja ya...sabar ya, Allah ngasih kamu sakit bukan karena Allah gak suka, tapi karena Allah terlalu sayang sama kamu, dengan sakit juga akan mengugurkan dosamu. Yang sabar dan ikhlas ya menjalaninya. Aku yakin kamu pasti bisa kog, anita kan wanita yang kuat,,,hhe”
“iya da makasih yaaa, aku tunggu kamu dijogja. Makasih sudah mau dengerin rintihanku”
“oke sama-sama, udah dulu ya aku mau ngelab”
24 Desember hari ulang tahunnya... aku hampir lupa. Jam 22.00 aku baru memberinya ucapan selamat.
Paginya sms “da, aku lagi dirumah. Aku sekarang di sragen, jadi kalo kamu mau jenguk udah deket. Kamu pulang ya. Aku kangen. Pengen ketemu kamu.”
Deg deg, detak jantungku mulai tak terkontrol.
“hehe...tapi aku belum bisa pulang iwg mb, masih ada agenda yang harus aku selesaikan. Gimana donk?”
“umm yaudah da, gak papa”
Dalam hatiku sangat-sangat gelisah memikirkan sahabatku itu. Jiwaku memang masih disolo tapi fikiranku udah melayang-layang entah kemana saja aku tak tahu.
Tanggal 4 januari sore rencananya aku mau ke jogja. Tapi dari siang hingga sore hujan deras mengguyur solo.
Aku berencana ke jogja naik motor barsamaan sama mb dita (kakak tingkat dikampus).
Sampai jam 15.00 masih hujan. Akhirnya kita sholat ashar dikostku.
“dek siapin mental ya, apapun yang terjadi kamu harus tegar menghadapinya. Dan aku yakin ida adalah orang yang kuat” ucap mb dita padaku setelah sholat ashar.
“iyaaa mb tenang aja kali” jawabku tanpa berfikir panjang.
Selesai sholat kita siap-siap. Packing dan akhirnya nekat menerjang hujan. Karna tangan kanan mb dita agak sakit, terpaksa aku yang didepan. Sampai magrib kita baru sampai dijogja tapi belum menemukan RS Sardjito. Dan setelah berputar-putar, kita nyasar entah kemana. Kembali ke jalan awal dan bertanya-tanya sama masyarakat sekitar. Alhamdulillah nemu.
Setelah tiba ditempat, kumasuki lorong-lorong rumah sakit.
Sepi sekali... ternyata aku salah masuk. Harusnya lewat pintu depan ternyata aku lewat pintu belakang.
Tiba diruangan melihat kondisimu yang sangat memprihatikan membuatku berteriak dalam hati, hatiku penuh berkecamuk menyesal telah mengabaikan setiap permintaanmu untuk bertemu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seruan Kerinduan

Kejujuran itu seperti Es Krim

Almamater ~ Taufiq Ismail